Imam Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah (Wafat: 187H) berkata:
صَاحِبُ بِدْعَةٍ لَا تَأْمَنْهُ عَلَى دِينِكَ، وَلَا تُشَاوِرْهُ فِي أَمْرِكَ، وَلَا تَجْلِسْ إِلَيْهِ، وَمَنْ جَلَسَ إِلَى صَاحِبِ بِدْعَةٍ، أَوْرَثَهُ اللَّهُ الْعَمَى. يَعْنِي فِي قَلْبِهِ
“Jangan kamu beri kepercayaan kepada ahli bid’ah dalam urusan agamamu, jangan kamu bermusyawarah dengannya dalam urusanmu, dan jangan kamu duduk-duduk dengannya. Barangsiapa yang duduk dengan ahli bid’ah, Allah akan mewariskan baginya kebutaan. Yaitu (kebutaan) di hatinya.” [Syarah Ushul I’tiqad Ahlus Sunnah wal-Jama’ah, al-Laalikaa’i, (1/138, no. 264)]
Iklan